ANALISIS RENCANA PENERAPAN CUKAI TERHADAP MINUMAN BERPEMANIS DALAM KEMASAN SEBAGAI EKSTENSIFIKASI BARANG KENA CUKAI

Penulis

  • Maulana Ma'ruf Universitas Diponegoro
  • Alfita Rakhmayani Universitas Diponegoro

DOI:

https://doi.org/10.61261/taxpedia.v2i2.37

Kata Kunci:

Cukai, Minuman Berpemanis Dalam Kemasan, Industri, Pemanis

Abstrak

Penderita penyakit tidak menular seperti diabetes melitus di Indonesia setiap tahun mengalami peningkatan. Konsumsi minuman berpemanis dalam kemasan yang semakin tinggi menjadi suatu permasalahan bagi kesehatan, utamanya pada penyakit tidak menular seperti penyakit diabetes, obesitas dan lain sebagainya. Cukai digambarkan mampu menjadi salah satu alat pengendalian atas konsumsi barang–barang yang memiliki eksternalitas dampak negatif, terutama pada masalah kesehatan. Penelitian ini bermaksud membahas tentang rencana pemerintah dalam menerapkan kebijakan atas cukai pada minuman berpemanis dalam kemasan dari sudut pandang kesehatan dan industri. Penelitian ini juga bertujuan untuk membahas faktor yang berkaitan dengan rencana kebijakan cukai terhadap minuman berpemanis dalam kemasan di Indonesia. Metode penelitian kualitatif telah digunakan dalam penelitian ini. Peneliti menggunakan data wawancara dan studi terdahulu untuk menjawab tujuan penelitian. Penelitian ini menemukan bahwa minuman berpemanis dalam kemasan sesuai dengan kriteria barang kena cukai yang ada. Perubahan harga produk dengan berdasarkan desain cukai yang ada mendorong pelaku industri minuman berpemanis dalam kemasan melakukan reformulasi produknya menjadi lebih sehat. Menariknya, desain barang kena cukai yang nantinya akan diterapkan ditujukan pada industri minuman pabrikasi. Fakta di lapangan dan berdasarkan hasil riset terdahulu membuktikan minuman manis kekinian memiliki kadar gula cukup tinggi, sehingga perlu dilakukan pengendalian dan pengawasan, salah satunya dengan pengenaan cukai.

Referensi

Alsukait, R., Bleich, S., Wilde, P., Singh, G., & Folta, S. (2020). Sugary drink excise tax policy process and implementation: Case study from Saudi Arabia. Food Policy, 90, 101789. https://doi.org/10.1016/j.foodpol.2019.101789

Alsukait, R., Wilde, P., Bleich, S. N., Singh, G., & Folta, S. C. (2020). Evaluating Saudi Arabia’s 50% carbonated drink excise tax: Changes in prices and volume sales. Economics and Human Biology, 38, 100868. https://doi.org/10.1016/j.ehb.2020.100868

Awalia Safitri, R., & Parisudha, A. (2021). Kandungan Gizi dalam Minuman Kekinian “Boba Milk Tea” Nutrients in Popular Drinks “Boba Milk Tea.” Gorontalo Journal of Public Health, 4(1), 55–61. https://jurnal.unigo.ac.id/index.php/gjph/article/view/1443/761

Bea Cukai. (2023). Sosialisasi CEFU. Kanal Bea Cukai TV. https://www.youtube.com/live/yIkZDbMZLHk?si=bRw-yd0NmUlc_rO7

Bercholz, M., Ng, S. W., Stacey, N., & Swart, E. C. (2022). Decomposing consumer and producer effects on sugar from beverage purchases after a sugar-based tax on beverages in South Africa. Economics and Human Biology, 46(February), 101136. https://doi.org/10.1016/j.ehb.2022.101136

Betaditya, D., Ratna Ramadhan, G., Puri Subardjo, Y., Diah Betari, F., & Berlian Yustika, I. (2022). Sugar Content and Consumption of Franchise Beverages as Risk Overweight Factors. Jurnal Ilmiah Kesehatan (JIKA), 4(2), 193–201. https://doi.org/10.36590/jika.v4i2.243

Blecher, E., Liber, A. C., Drope, J. M., Nguyen, B., & Stoklosa, M. (2017). Global Trends in the Affordability of Sugar-Sweetened Beverages, 1990–2016. Preventing Chronic Disease, 14, 160406. https://doi.org/10.5888/pcd14.160406

Bourke, E. J., & Veerman, J. L. (2018). The potential impact of taxing sugar drinks on health inequality in Indonesia. BMJ Global Health, 3(6), 1–8. https://doi.org/10.1136/bmjgh-2018-000923

Bridge, G., Groisman, S., & Bedi, R. (2022). Sugar-sweetened beverage taxes in Brazil: past, present, and future. Journal of Public Health Policy, 43(2), 281–291. https://doi.org/10.1057/s41271-022-00336-y

Cawley, J., & Frisvold, D. (2023). Review: Taxes on sugar-sweetened beverages: Political economy, and effects on prices, purchases, and consumption. Food Policy, 117(March), 102441. https://doi.org/10.1016/j.foodpol.2023.102441

Centers for Indonesia’s Strategic Initiatives (CISDI). (2022). Minuman Berpemanis Rendah Kalori Low-or-Zero-Calorie-Sweetened-Beverages (LCSBs) Dampak Kesehatan dan Penerapan Kebijakan Cukai di Berbagai Negara. 1–23. https://www.cdc.gov/nchs/data/series/sr_02/sr02-197.pdf

CISDI. (2022). Ringkasan Kebijakan : Urgensi Implementasi Kebijakan Cukai Minuman Berpemanis Dalam Kemasan (MBDK) di Indonesia. Center For Indonesia’s Strategic Development Initiatives, 1–17.

CISDI. (2022). Elastisitas Harga Permintaan Minuman Berpemanis dalam Kemasan. https://cdn.cisdi.org/reseach-document/fnm-Report-Kuantitatif-fnm.pdf

CISDI: Center for Indonesia’s Strategic Development Initiatives. (2022). Survei Pemahaman dan Dukungan Masyarakat terhadap Cukai Minuman Berpemanis dalam Kemasan (MBDK). CISDI: Center for Indonesia’s Strategic Development Initiatives, 1–27. https://cisdi.org/id/open-knowledge-repository/survey-pemahaman-dan-dukungan-masyarakat-terhadap-cukai-minuman-berpemanis-dalam-kemasan-mbdk/%0Ahttps://storage.googleapis.com/cisdi_document/Factsheet-Survey-Pemahaman-dan-Dukungan-Masyarakat-terhadap-Cukai

CNBC. (2022). Heboh Soal Es Teh, Saatnya Minuman Berpemanis Kena Cukai? CNBC Indonesia. https://www.cnbcindonesia.com/news/20220926130829-4-374975/heboh-soal-es-teh-saatnya-minuman-berpemanis-kena-cukai?page=all

Creswell, J. W. (2014). PENELITIAN KUALITATIF & DESAIN RISET (S. Z. Qudsy (ed.); 3 ed.). PUSTAKA PELAJAR.

DiNicolantonio, J. J., O’Keefe, J. H., & Wilson, W. L. (2018). Sugar addiction: is it real? A narrative review. British Journal of Sports Medicine, 52(14), 910–913. https://doi.org/10.1136/bjsports-2017-097971

Dwihanggrian, M. N., & Achadi, A. (2023). Efektifitas Cukai Minuman Berpemanis Untuk Mengurangi Diabetes Melitus Tipe 2: Tinjauan Sistematis. PREPOTIF : Jurnal Kesehatan Masyarakat, 7(1), 183–196.

Fachrudin, M. (2018). Analisis Fisibilitas Minuman Berpemanis Sebagai Obyek Cukai Dan Penerapan Pemungutannya Di Indonesia. Proseding Seminar Nasional Akuntansi, 1(1).

Fahria, S; Ruhana, A. (2022). Konsumsi Minuman Manis Kemasan Pada Mahasiswa Prodi Gizi Universitas Negeri Surabaya. Jurnal Gizi Unesa., 02(02), 95–99.

Fanda, R. B., Salim, A., Muhartani, T., Utomo, K. P., Dewi, S. P., & Samra, C. A. (2020). Mengatasi Tingginya Konsumsi Minuman Berpemanis di Indonesia. In PKMK. http://kebijakankesehatanindonesia.net/images/2021/Policy-Brief-Mengatasi-Tingginya-Konsumsi-Minuman-Berpemanis-di-Indonesia2.pdf

Hamidah, U., & Riesfandiari, I. (2022). Potensi Minuman Berenergi Sebagai Barang Kena Cukai. Jurnal Perspektif Bea Dan Cukai, 6(2), 343–364. https://doi.org/10.31092/jpbc.v6i2.1777

Hutasoit, E. M., & Rosdiana, H. (2014). Analisis pengenaan cukai atas kendaraan bermotor. Universitas Indonesia (Skripsi). https://lib.ui.ac.id/detail.jsp?id=20385915

Karunia, F. B. (2013). Kajian Penggunaan Zat Adiktif Makanan (Pemanis Dan Pewarna) Pada Kudapan Bahan Pangan Lokal Di Pasar Kota Semarang. Food Science and Culinary Education Journal, 2(2), 72–78. http://journal.unnes.ac.id/sju/index.php/fsce

Koen, N., Ebrahim, Z., Louisa Marais, M., Nel, D., & Smit, Y. (2022). Taxation of sugar-sweetened beverages in South Africa: Perspectives of consumers in Cape Town. Journal of Public Health Research, 11(4). https://doi.org/10.1177/22799036221129369

Kotler, P., & Gary, A. (2001). Prinsip - Prinsip Pemasaran (I. Nurmawan (ed.)). Erlangga.

Kristiaji, B. B., & Yustisia, D. (2019). Komparasi Objek Cukai secara Global dan Pelajaran bagi Indonesia. In DDTC Working Paper.

Kusnadi, G., Herlinda, O., Segalita, C., Widarjono, A., Afin, R., & Novita, I. E. (2022). KENAIKAN HARGA PADA MINUMAN BERPEMANIS DALAM KEMASAN (MBDK) EFEKTIF DALAM MENURUNKAN TINGKAT KONSUMSI MASYARAKAT. CISDI: Center for Indonesia’s Strategic Development Initiatives. https://storage.googleapis.com/cisdi_document/Kenaikan-Harga-Pada-Minuman-Berpemanis-Dalam-Kemasan-(MBDK)-Efektif-Dalam-Menurunkan-Tingkat-Konsumsi-Masyarakat.pdf

Kusnadi, G., Segalita, C., Eka, I., & Olivia, N. (2022). Penerapan Cukai Minuman Berpemanis dalam Kemasan di Asia Tenggara : Pembelajaran untuk Indonesia. Center for Indonesia’s Strategic Development Initiatives (CISDI), 1–21. https://cdn.cisdi.org/reseach-document/fnm-Penerapan-Cukai-Minuman-Berpeamanis--dalam-Kemasan-di-Asia-Tenggara---Pembelajaran-untuk-Indonesiapdf-1678177281174-fnm.pdf

Lopez, G. W., Kao, J., & Ritchie, L. (2011). To what extent have sweetened beverages contributed to the obesity epidemic? Public Health Nutrition, 14(3), 499–509. https://doi.org/10.1017/S1368980010002375

Mahesa, B. (2010). ANALISIS STRUKTUR, PERILAKU DAN KINERJA INDUSTRI MINUMAN DI INDONESIA PERIODE 2006 – 2009. Media Ekonomi, 18, 5–12. https://www.e-journal.trisakti.ac.id/index.php/medek/article/view/842/746

Min, J. E., Green, D. B., & Kim, L. (2017). Calories and sugars in boba milk tea: implications for obesity risk in Asian Pacific Islanders. Food Science and Nutrition, 5(1), 38–45. https://doi.org/10.1002/fsn3.362

Murwani, S., Karmana, I. W., Hasibuan, H. D., & Sriyanto, A. (2020). URGENSI PENGENAAN CUKAI PADA MINUMAN RINGAN BERPEMANIS. JURNAL PERSPEKTIF BEA DAN CUKAI, 4(2). https://doi.org/10.31092/jpbc.v4i2.968

National Treasury. (2016). Taxation of sugar sweetened beverages. July, 1–30. http://www.treasury.gov.za/public comments/Sugar sweetened beverages/POLICY PAPER AND PROPOSALS ON THE TAXATION OF SUGAR SWEETENED BEVERAGES-8 JULY 2016.pdf

Novianti, A., & Sodik, M. A. (2018). Bahaya Zat Pemanis dan Zat Pewarna pada Makanan.

Pahlevi, R. (2021, November 22). Jumlah Penderita Diabetes Indonesia Terbesar Kelima di Dunia. databoks.katadata. https://databoks.katadata.co.id/datapublish/2021/11/22/jumlah-penderita-diabetes-indonesia-terbesar-kelima-di-dunia

Pangestika, H., Ekawati, D., & Murni, N. S. (2022). Faktor-Faktor Yang Berhubungan Dengan Kejadian Diabetes Mellitus Tipe 2. Jurnal ’Aisyiyah Medika, 7(1), 27–31. https://doi.org/10.36729/jam.v7i1.779

Phulkerd, S., Thongcharoenchupong, N., Chamratrithirong, A., Pattaravanich, U., Sacks, G., & Prasertsom, P. (2022). Influence of sociodemographic and lifestyle factors on taxed sugar-sweetened beverage consumption in Thailand. Food Policy, 109(April), 102256. https://doi.org/10.1016/j.foodpol.2022.102256

Pramono, A. P. (2018). Analisis Kepatuhan Pemenuhan Kebutuhan Gizi Pada Klien Dengan Diabetes Mellitus Berbasis Teori Health Belief Model. In Universitas Airlangga.

Purwito, A. (2015). Ekspor, Impor, Sistem Harmonisasi, Nilai Pabean dan Pajak dalam Kepabeanan. (2018). In Ekspor, Impor, Sistem Harmonisasi, Nilai Pabean dan Pajak dalam Kepabeanan.(2018). Mitra Wacana Media.

Putera, F. R. (2018). Penerapan Cukai Minuman Berkarbonasi, Diperlukan Kolaborasi Sektor Kesehatan dan Keuangan. Farmasetika.com (Online), 3(3), 41. https://doi.org/10.24198/farmasetika.v3i3.21627

Rosita, N. (2023). Analisis Kandungan Gula Pada Minuman Kekinian Thai Tea , Milk Boba dan Ice Tea di UIN Jakarta Analysis Of Level Sugar In Popular Drinks “ Thai Tea , Milk Boba And Ice Tea ” at UIN Jakarta. 4(2), 71–78. https://doi.org/10.34007/jonas.v4i2.392

Rosyada, H., & Ardiansyah, B. G. (2018). Analisis Fisibilitas Pengenaan Cukai Atas Minuman Berpemanis (Sugar-Sweetened Beverages). Kajian Ekonomi dan Keuangan, 1(3), 229–241. https://doi.org/10.31685/kek.v1i3.291

Selvi, S., Sitorus, E., Handayani, S., & Maesiwi, P. (2020). Kajian Kebijakan Pengenaan Cukai Minuman Berpemanis. Transparansi : Jurnal Ilmiah Ilmu Administrasi, 3(2), 195–204. https://doi.org/10.31334/transparansi.v3i2.1177

Sugiyono. (2020). METODE PENELITIAN KUALITATIF (S. Y. Suryandari (ed.); Ke 3). ALFABETA, CV.

Trifosa Veronica, M., Ilmi, I. M. B., & Crosita Octaria, Y. (2022). Kandungan Gula Sangat Tinggi Dalam Minuman Teh Susu Dengan Topping Boba. Amerta Nutrition, 6(1SP), 171–176. https://doi.org/10.20473/amnt.v6i1sp.2022.171-176

UNICEF. (2023). Cukai untuk minuman berpemanis. Unicef. https://www.unicef.org/indonesia/id/laporan/cukai-untuk-minuman-berpemanis

Wani, M., & Bhat, T. A. (2019). Sugar substitutes and artificial sweeteners. JMS SKIMS, 22(1), 90–92. https://doi.org/10.33883/jms.v22i1.439

Unduhan

Diterbitkan

2024-11-30